Santri PMK DT Antusias Belajar Tahsin al-Quran

Tidak ada kata terlambat dalam menuntut ilmu, karena bagi Umat Islam, hukumnya wajib hingga akhir hayat. Maka, menuntut ilmu tidak hanya untuk orang yang masih muda, bahkan orangtua pun wajib. Semangat inilah yang terlihat dalam diri Eti, salah seorang Santri Program Pesantren Masa Keemasan (PMK), yang berusia 56 tahun. Ia mengikuti Program PMK Angkatan ke 43 dengan penuh semangat, khususnya saat belajar tahsin al-Quran.

Mulai pukul 09.00 hingga 11.00 WIB, Eti berkumpul bersama Santri PMK yang sekelompok dengannya, di Aula Gedung Daarut Tarbiyah. Mereka tampak konsentrasi memperhatikan setiap ayat, dan mencontoh bacaan yang diajarkan oleh ustazah.

“Alhmdulillah, Allah masih memberikan kesempatan kepada saya, dengan memberikan rezeki, kesehatan, dan usia, yang harus dimanfaatkan dengan hal positif, seperti mencari ilmu, sebagai bentuk rasa syukur. Karena barang siapa yang bersyukur, dia termasuk orang-orang yang beriman. Semoga saya juga termasuk ke dalam orang-orang tersebut. Saya paling senang belajar tahsin, karena dalam membaca al-Quran itu harus benar tajwid dan makhrajnya, agar tidak salah arti ketika membacanya,” tuturnya pada Kamis (5/9).

Eti mengatakan, hatinya seringkali tersentuh, sampai matanya berkaca-kaca ketika mendengar orang yang sedang membaca al-Quran dengan merdu. Hal itu yang membuat dirinya termotivasi untuk bisa membaca al-Quran dengan benar diakhir hayatnya. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada anak-anaknya yang sudah mendukung dirinya mengikuti Program PMK di DT. Ia juga berharap agar anak-anaknya tidak meninggalkan salat, dan selalu beramal saleh di mana pun berada. (Sukmara Galih)