Sucianti Nurlatifah Raih Juara 1 Lomba Video Pembelajaran Kreatif

Para pendidik atau guru di masa pandemi ini memiliki tantangan baru dalam proses pembelajaran. Jika biasanya mengajar secara langsung, maka sekarang tantangannya bagaimana melakukan proses pembelajaran semenarik mungkin untuk disampaikan kepada anak didik, khususnya di jenjang PAUD dan TK secara daring.

Pada Selasa (27/10) lalu, Sucianti Nurlatifah salah seorang guru di PG & TK Daarut Tauhiid (DT) mengikuti lomba kreativitas video pembelajaran tingkat nasional. Acara ini diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan (Dirdik) DT. Lomba dilakukan dengan beberapa tahapan dari mulai pendaftaran, pengumpulan karya, seleksi 16 besar, penilain juru ahli, dan pengumuman pemenang.

Untuk tema video pembelajaran kreatif diambil dari budaya DT, yakni budaya menghindari perkataan DUZOLKAKOSI (Dusta, Zolim, Kasar, Kotor, dan Sia-sia). Budaya menjaga lisan yang selalu diingatkan oleh Pimpinan Pesantren KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym).

Saat ditemui pada Kamis (5/11), Suci menjelaskan tema ini diambil karena di pendidikan DT ada integrasi antara kurikulum nasional dan kurikulum khas pesantren. Video pembelajaran yang ia buat, mencoba untuk mengintegrasikan keduanya. Di kurikulum nasional mengambil tema anggota tubuh, yakni mengenalkan fungsi anggota tubuh. Lalu dilanjutkan dengan kurikulum pesantren, salah satunya mengenai jaga lisan yang nanti dijelaskan saat membahas fungsi mulut. Jadi, apa saja yang harus diucapkan dan apa saja perkataan yang tidak boleh diucapkan.

“Jika dilihat Duzolkakosi itu sulit dan rumit untuk anak, maka di video ini mencoba untuk menyampaikan kepada anak dengan bahasa ringan. Misalnya kata dusta sama dengan berbohong, Di video diberi contoh tetang berbohong dengan bermain peran,” ujar Suci.

“Selain itu harapannya anak bisa menjaga lisan lewat video pembelajaran tersebut, dan orangtua bisa memotivasi anak di rumah dan menjaga mood anak ketika belajar di rumah,” tambahnya.

Terkait lomba, Suci pada mulanya tidak terlalu percaya diri untuk mengikuti lomba ini. Apalagi ketika melihat video-video peserta lain yang menurutnya sangat luar biasa.

“Awalnya tidak akan ikut lomba kreativitas ini, karena lihat video peserta yang lain, masya Allah luar biasa tingkat nasional. Lebih down lagi karena lihat peserta yang hebat-hebat, sudah youtuber yang subscribernya ada yang hampir sepuluh ribu. Tapi setelah disemangati lagi oleh teman-teman, khususnya Kepsek dan Wakil Kepsek dan ada dorongan akhirnya bisa untuk maju dan coba maksimalkan. Alhamdulillah masuk 16 besar, dan di 16 besar ini langsung dinilai oleh juri ahli,” ujar Suci.

“Masya Allah takdir-Nya begitu indah. Nikmat-Nya sempurna, karunia-Nya sempurna, semoga ini membuat diri semakin bersyukur dan teman-teman juga semakin semangat. Alhamdulillah tidak menyangka bisa juara 1 video kreativitas pembelajaan tingkat nasional. Orangtua bisa melihat video pembelajarannya di channel YouTube Sucianti Nurlatifah, atau bisa juga melalui link http://youtu.be/d38hFr-dlmQ,” pungkas Suci. (Pipit)