Universitas Sains Al-Quran Pilih Studi Banding ke DT

Dekan Fakultas Keguruan Universitas Sains Al-Quran (UNSIQ), KH. Muqromin mengatakan, kunjungannya ke Daarut Tauhiid (DT) merupakan bagian dari Program Studi Pengalaman Lapangan, yang akan menjadi bahan untuk sivitas UNSIQ ketika PKL.

Menurutnya, DT memiliki sistem pendidikan yang berbeda dengan yang lain. Tidak hanya perkembangan yang signifikan dari tahun ke tahun, DT juga berhasil menghidupkan kolaborasi pendidikan tauhid dengan pendidikan formal yang hasilnya bisa dilihat dari kualitas santrinya.

“Ya alhamdulillah hari ini saya bisa datang ke salah satu pesantren yang pimpinannya cukup ngetop di TV, apalagi pesantrennya. Kita datang dengan mahasiswa, 24 Dosen, dan 15 Panitia, itu yang tercatat, belum yang dadakan. Kita ingin dapat ilmu baru di DT. Kunjungan ini memang dikhususkan untuk mengenal sistem pendidikan di DT, dari berbagai tingkatan, karena kita merupakan fakultas keguruan,” katanya, ditemui di Masjid DT, Senin (21/10).

Ia menyampaikan, mahasiswa yang ikut studi banding ke DT, terdiri dari lima jurusan yaitu, Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA), FISIKA, Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

“Kelima jurusan ini bukan hanya untuk riset saja, tapi nanti mereka akan mencoba mengimplementasikan bagaimana cara, atau manajemen pendidikan yang ada di DT, untuk diterapkan di internal juga di eksternal,” katanya. Baginya, kunjungan ke DT harus dilakukan juga oleh semua universitas atau sivitas, yang ingin mengembangkan pendidikan menjadi sebuah kekuatan, atau pondasi layaknya aset wakaf di DT.

“Harus dong, kalau bisa yang mau berkembang datanglah ke DT, main ke sini, lihat apa yang DT sudah lakukan, tidak pernah dilakukan di tempat yang lain,” jelasnya.

Selain itu ia berharap, adanya kerja sama lebih lanjut dari pihak DT dan UNSIQ, untuk menciptakan sebuah pendidikan yang baik bagi mahasiswa. “Bagusnya enggak sampai di sini, kita harus ada kerja sama lanjutan untuk menciptkan sistem pendidikan yang tak lepas dari agama,” pungkasnya. (Elga)