Agar Piawai Berbahasa Inggris, PKBM DT Gelar Webinar

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Daarut Tauhiid ( DT) menggelar webinar sosialisasi Daarut Tauhiid English Program (DTEP) secara daring, Ahad (14/2). Selain menggunakan aplikasi Zoom, kegiatan juga disiarkan via channel YouTube Masjid DT Bandung dan MQTV. Peserta yang mengikuti berjumlah 289 orang.

Saat memulai sambutannya, KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren DT menyampaikan bahwa semua bahasa adalah ciptaan Allah dan milik Allah.

“Bahasa Inggris adalah ciptaan Allah dan manusia di dunia ini banyak yang menggunakan bahasa Inggris. Kita sebagai muslim hendaknya bisa berbahasa Inggris dengan niat agar Allah rida, dan sebagai alat berdakwah menyampaikan Islam dengan bahasa kaumnya,” ujar Aa Gym.

“Manfaat lainnya supaya lebih meningkatkan iman dan ilmu pengetahuan, karena banyak sekali artikel atau karya ilmiah yang menggunakan bahasa Inggris,” lanjut Aa Gym.

Ada pun tujuan kegiatan ini merupakan solusi yang ditawarkan PKBM DT dan MQ Cert untuk masyarakat Indonesia dengan Program DTEP. Salah satu metodenya menggunakan platform canggih yang tidak melupakan kultur sosial agar tak ada alasan untuk tidak bisa belajar bahasa Inggris, terlebih dengan alasan pandemi.

“Lembaga kursus di Indonesia saat ini sedang mengalami masa sulit dalam pelatihan bahasa Inggris, terlebih jika lembaga itu masih mengandalkan kemampuan tutor saja, tidak dibenahi dengan sistem dan daya dukung lainnya. Daarut Tauhiid English Program merupakan bagian dari solusi bagi masyarakat yang terbatas aktivitasnya untuk tetap bisa belajar bahasa Inggris,” ujar Ateng R. Said, Directur of Study DTEP.

Kendala yang sering dialami oleh masyarakat saat belajar bahasa asing, salah satunya adalah kesulitan mendapatkan lingkungan yang serupa dan rasa kurang percaya diri.

“Teruslah melatih bicara dengan bahasa Inggris walaupun banyak salah dan belum banyak menguasai kosakata, yang penting berani terlebih dahulu, dan dengan kebiasaan itu lama-lama akan menjadi habits,” kata Ateng.

Melalui program ini diharapkan masyarakat muslim Indonesia termotivasi untuk selalu belajar bahasa asing agar dapat menyampaikan ajaran Islam yang rahmatan lil’alamin hingga ke penjuru dunia. (Ahmad)