Alumni Santri Karya Nyaman Berwakaf di DT

Lembaga Wakaf Daarut Tauhiid (DT) merupakan salah satu lembaga wakaf yang memiliki integristas tinggi, juga profesionalitas dalam mengemban amanah. Hal ini yang menginspirasi Yusuf Rizal, Alumni Santri Karya (Karyawan) DT untuk terus bermitra dengan DT.

Pengusaha Property yang pernah mengabdikan dirinya selama 15 tahun berkhidmat di DT mengungkapkan, rasa memiliki terhadap Kawasan Wakaf Terpadu ini, tidak pernah luntur sedikitpun. Apalagi saat ini, perusahaan yang dijalankan bersama kedua rekannya ikut berkontribusi dalam perkembangan Lembaga Wakaf DT.

“Saya dulu Santri Karya DT selama15 tahun,dari Bulan Agustus 2004 ke luar baru April kemarin. Rekan saya di perusahaan dua oran,juga anak-anak mereka di sekolahkan di DT. Jadi DT buat saya sudah bukan tempat lain,”katanya.

Banyak pelajaran yang sudah ia dapat dari pengabdiannya di DT. Mulai dari perkembangan diri, sampai ke ranah skill.Hal ini yang mendasari Daarut Taufiq (Perusahaanya) untuk membangun kerja sama dengan Lembaga Wakaf DT.

Ada tiga faktor utama alasan Daarut Taufiq memilih Lembaga Wakaf DT sebagai patner mencari berkah Allah SWT. Pertama, hutang budi. Baginya, peran DT sangat besar memberikan ilmu yang bermanfaat, termasuk hingga hari ini ia mampu secara mandiri bermuamalah.

“Saya berhutang banyak terhadap DT. Lewat DT saya bisa seperti ini. Berkembang dari ilmu agama, berkembang secara pendidikan, sampai skill berbisnis saya pun ada peran DT di sana. Itu yang membulatkan tekad saya untuk berwakaf di DT,” ujarnya.

Kedua, kredibilitas Lembaga Wakaf DT. Yusuf mengatakan, sebagai nazhir, Lembaga Wakaf DT memiliki integritas dalam mengelola aset wakaf. Lembaga ini, lanjutnya, konsen terhadap perkembangan umat.

“Fasilitas aset wakaf di sini sangat mumpuni, secara administrasi wakaf DT selalu terbaik, rapih, dan teliti. Lembaga ini juga fokus pada isu-isu kebutuhan umat. Kita lihat ada untuk pendidikan, dakwah, hampir rata-rata kebutuhan umat apalagi spritual selalu diprioritaskan Wakaf DT. Kalo bicara kenyamanan dan kemakmurannya, kita gak perlu ragu, di sini semuanya tersiklus dengan baik,” ujarnya.

Ketiga,
selalu memiliki sensasi yang berbeda saat berwakaf. Faktor yang terakhir ini yang menurutnya tidak mungkin didapatkan di lembaga lain. “Bicara wakaf itu bicara manfaat. Kita akan merasa berbeda mewakafkan harta pada lembaga yang fasilitasnya sangat maksimal. Sebagai contoh masjid DT saja ini, coba lihat saja mereka yang berwakaf di DT itu sangat luar biasa, mereka mendapatkan pahalanya sangat berlimpah, karena selama 24 jam masjid ini penuh terus. Otomatis keberkahannya melimpah terus. Kemudian saya melihat aset wakaf yang dimiliki DT itu sangat maksimal untuk dimanfaatkan oleh umat,” jelasnya. (Elga)