Apa Investasi Terbaik Kita di Akhirat?

[DAARUTTAUHIID.ORG]- Investasi adalah persiapan seseorang untuk jangka waktu yang sangat panjang dan menguntungkan.  Salah satunya investasi akhirat dengan cara berwakaf. Tujuan atau fungsi wakaf adalah mewujudkan suatu potensi dan manfaat ekonomis harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan untuk memajukan kesejahteraan umum.

Khusus atau umum kepada umat dengan niat mendekatkan diri pewakaf kepada Allah. Secara ketentuan, wakaf bisa diartikan sebagai :

a. Harta yang ditahan haknya untuk diperjual belikan, diwariskan dan diwasiatkan.

b. Dikekalkan sumber atau pokoknya.

c. Manfaatnya digunakan untuk kebaikan

Salah satu jenis wakaf saat ini yang memiliki fungsi dan kebermanfaatan berkelanjutan yaitu wakaf tunai produktif.  seseorang yang sudah mewakafkan harta bendanya untuk kemaslahatan orang banyak maka pahalanya akan terus mengalir.

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang – orang yang menfakahkan hartanya dijalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbukan tujuh butir, pada tiap – tiap butir tumbuh seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang dikehendaki, dan Allah Maha Kuasa (Karuniannya) lagi Maha Mengetahui”.

Dari kutipan Qur’an surat Al–Baqarah ayat: 261 diatas bisa kita ambil pelajaran bahwa Allah Ta’ala akan memberikan balasan nikmat yang besar bagi siapa saja yang menginvestasikan hartanya dijalan Allah. Harta benda yang dimanfaatkan untuk kebaikan bersama tentunya akan lebih baik dibandingkan untuk diri sendiri. Kebaikanya bisa ratusan kali lipat didapatkan.

Melakukan investasi akhirat sesungguhnya ia meraih dua keberuntungan. Keberuntungan dunia, ia merasakan sentuhan kepedulian berbagi bersama orang lain, baik dengan harta, ilmu atau keahlian. Sedang keuntungan akhirat, ia merasakan pahala yang berlipat akan dirasakan setelah kehidupan di dunia. Seyogyanya tidak boleh merasa cukup dalam bersedekah dan dalam mewakafkan harta berharga  untuk kepentingan akhirat kelak. Supaya bisa lebih siap menghadapi masa akhirat kelak.

Sebagaimana hadist Nabi Shallahu ‘alaihi wassalam yang berbunyi, “Apabila anak Adam meninggal dunia maka terputuslah semua amalnya kecuali 3 perkara: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang saleh yang mendoakan orangtuanya.” Allahu a’lam bishowab.. (Shabirin)

____________________

daaruttauhiid.org