Buah-buahan yang Sebaiknya Dihindari Penderita Diabetes

[DAARUTTAUHIID.ORG] – Penderita diabetes tetap bisa makan buah. Namun, ada beberapa buah yang tidak boleh dimakan terlalu banyak karena kandungan gulanya yang tinggi. Karena sebenarnya buah baik untuk tubuh karena mengandung vitamin, mineral, antioksidan, dan gula alami yang disebut fruktosa.

Namun, buah-buahan yang tinggi gula atau dengan indeks glikemik (GI) lebih tinggi dari 60 atau 70-100 dapat memperburuk kondisi penderita diabetes. Dalam Medical News, berikut adalah beberapa buah tinggi gula yang dapat memperburuk diabetes.

Pisang yang terlalu matang

Pisang sebenarnya bagus untuk penderita diabetes. Namun sebaiknya hindari memakan buah pisang yang terlalu matang. Menurut FDA, 100 gram pisang yang terlalu matang mengandung 20 gram karbohidrat dengan indeks glikemik antara 70-100.

Nanas

Secangkir potongan nanas kira-kira mengandung sekitar 5,5 gram karbohidrat dengan indeks glikemik sama dengan semangka yaitu 76.

Buah Kalengan/ Buah Kering

Sebisa mungkin, penderita diabetes sebaiknya menghindari konsumsi buah-buahan kalengan atau kering.

Alasannya adalah bahwa beberapa buah olahan kalengan atau kering mungkin mengandung gula tambahan dalam jumlah tinggi yang digunakan untuk mengawetkan buah-buahan ini. Anda masih bisa makan buah kalengan atau buah kering selama labelnya mengatakan tanpa pemanis dan tanpa pemanis.

Semangka

Dua potong semangka mengandung 5,5 gram karbohidrat, dengan indeks glikemik 76, yang cukup tinggi bagi penderita diabetes.

Jus Buah

Menurut Center for Disease Control (CDC), minum jus buah di sela-sela makan dapat meningkatkan kadar gula darah dibanding makan buah secara langsung. Penderita diabetes masih boleh mengonsumsi jus buah, namun dengan takaran sedikit dan diusahakan tanpa tambahan gula. Sebaliknya, melansir Medical News Today, berikut beberapa buah yang cocok dikonsumsi penderita diabetes.

– Apel

– Alpukat

– Melon

– Anggur

– Mangga

– Jeruk

Dalam Islam juga kita diajarkan untuk mengkonsumsi makanan yang halal dan baik. Makna baik itu juga bisa kita artikan sebagai cara makan kita yang tidak berlebihan meskipun makanan tersebut halal. Karena segala sesuatu yang berlebihan akan tidak baik untuk diri kita sendiri bahkan orang lain. Wallahu a’lam bishowab. (Wahid)

__________________________

daaruttauhiid.org

Ref: Medical News, Kompas