DT Peduli Resmikan Jembatan Cimeta Kabupaten Bandung Barat

Daarut Tauhiid (DT) Peduli bersama Bakrie Amanah dan Vertical Rescue Indonesia (VRI) meresmikan Jembatan Cimeta. Jembatan gantung sepanjang 80 meter ini menghubungkan dua desa, yaitu Desa Cipatat dan Desa Kertamukti, Kec. Cipatat, Kab. Bandung Barat.

Jembatan Peduli Negeri diresmikan secara langsung oleh Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan. Peresmian ini dihadiri pula Dewan Pengurus Bakrie Amanah Setiadi Ihsan,  Direktur Program DT Peduli Fahrudin, Komandan VRI Tedi Ixdiana, dan masyarakat sekitar.

Dalam sambutannya, Hengky mengungkapkan rasa syukur dan ucapan terima kasih atas terbangunnya Jembatan Peduli Negeri yang dibangun di atas Sungai Cimeta, Bandung Barat.

“Alhamdulillah, saya atas nama pemerintah mengucapkan terima kasih atas terbangunnnya jembatan ini. Terima kasih kepada Bakrie Amanah, Vertical Rescue Indonesia, dan DT Peduli,” ujar Hengky, Jumat (28/8).

Hengky menambahkan, jembatan ini bisa terbangun berkat kerja sama antara berbagai lembaga dan masyarakat setempat.

“Yang penting adalah kebersamaan, gotong-royong. Mudah-mudahan jembatan ini menjadi jalan kebaikan dan bermanfaat bagi kita semua,” lanjut Hengky.

Tak hanya itu, Hengky juga menghimbau masyarakat untuk merawat jembatan dengan baik agar dapat digunakan oleh masyarakat dalam waktu yang lama.

Sementara itu Bakrie Amanah, yang diwakili Setiadi Ihsan menjelaskan, di tahun 2020 ini Bakrie Amanah bersama DT Peduli dan VRI berkomitmen membangun sepuluh jembatan perintis. Jembatan tersebut, jelas Tedi, akan dibadi berbagai lokasi di Indonesia sebagai sinergi bersama dalam program Ekspedisi Jembatan Peduli Negeri.

Pembangunan infrastruktur di pelosok, seperti jembatan gantung ini, menurutnya, merupakan kebutuhan masyarakat dalam upaya meningkatkan dan memudahkan aktivitas warga dalam berbagai aspek kehidupan, baik sosial, pendidikan ataupun ekonomi.

“Kontribusi dalam pembangunan infrastruktur di beberapa pelosok di Indonesia telah menjadi komitmen Bakrie Amanah. Semoga semakin banyak donatur baik perorangan ataupun institusi yang bergabung dalam program ini,” harap Setiadi.

Proses pembangunan jembatan ini membutuhkan waktu selama 7 (tujuh) hari dan dilakukan secara gotong royong dengan melibatkan warga. Hal ini diungkapkan Direktur Program DT Peduli, Fahrudin dalam sambutannya.

“Terbangunnya jembatan ini bukan prestasi DT Peduli, Bakrie Amanah, maupun VRI. Jembatan ini adalah prestasi semuanya. Mudah-mudahan siapapun yang berkontribusi membangun jembatan ini, akan mendapatkan pahalanya,” ujar Fahrudin.

Pada kesempatan yang sama, Komandan VRI, Teddy Ixdiana menyampaikan bahwa masyarakat sangat membutuhkan infrastruktur transportasi untuk menunjang aktivitas harian khususnya di daerah pelosok.

“Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian dalam kebutuhan vital ini, semakin banyak pula warga masyarakat yang terbantu dalam melakukan aktivitas hariannya.” Ujar Teddy. (Astri/Elga)