Jangan Mempersulit Diri

Salah satu yang perlu kita lakukan dalam hidup ini adalah memudahkan urusan jangan mempersulit diri. Membuat suasana lebih gembira atau bahagia, yang membuat suasana yang mencekam. Banyak yang tidak sadar bahwa kebanyakan diantara kita yang sengsara karena pikiran kita sendiri. Suka dibawa tegang, diperumit, dibesar-besarkan, bukankah capek hidup yang seperti?

Ingat bahwa salah satu ciri orang yang yang diharamkan tersentuh api neraka adalah orang yang sahlin, yaitu orang memudahkan urusan. Misalkan ketika ban kendaraan kita bocor, maka terima saja hal tersebut menjadi sebuah takdir, bocornya ban kendaraan kita boleh jadi ada rezeki tukang tambal ban di dompet kita, atau contoh lain ketika ada orang yang membuang angin secara tiba-tiba, maka berlapang dadalah. Namanya juga tiba-tiba karena yang membuang angin juga tidak merencanakan akan membuang angin dan apa yang sudah dikeluarkan tidak bisa dikendalikan.

Kita kerap mendramatisasi sebuah persoalan hingga persoalan yang sebenarnya sederhana jadi tampak luar biasa besar dan rumit. Persoalan yang sebenarnya tidak begitu pahit seolah menjadi akhir hidup disebabkan dramatisasi diri kita sendiri.

Marilah kita terus melatih diri untuk siap bersikap tenang pada setiap keadaan, terutama ketika persoalan hidup datang melanda. Jangan mempersulit diri dengan mendramatisasi persoalan, melupakan nikmat yang terus Allah berikan, dan mengandai-andaikan yang tidak ada. Apa yang Allah berikan, pasti ketemu. Jadi asyik saja. Lakukan, lupakan, lakukan lupakan. Tenang, nggak ada yang meleset. Masyaallah, nikmat tidak diliput media, berarti lebih utuh. Dalam pandangan Allah, nggak ada perbedaan,

Ada satu doa yang perlu kita panjatkan yaitu, Allahumma yassir wala tu’assir. Kalimat ini merupakan salah satu doa yang dipercaya dapat dipanjatkan untuk meminta kemudahan kepada Allah Ta’ala atas segala urusan atau masalah yang sedang dihadapi.