Setiap Takdir Allah adalah Terbaik

Keberadaan kita di dunia ini atas takdir Allah Ta’alla. Kita berada di Taiwan pun untuk belajar bahkan bekerja, itu semua takdir Allah. Insya Allah, itu baik bagi kita. Bahkan ketika ditempa kesusahan, itu semua atas takdir-Nya.

Ada satu hadis yang harus kita pahami sebagai renungan dan obat membangkitkan semangat. Yakni sehebat apa pun amal yang kita lakukan atas izin-Nya.

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ، وَفِـيْ كُـلٍّ خَـيْـرٌ ، اِحْـرِصْ عَـلَـى مَا يَـنْـفَـعُـكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَـعْجَـزْ ، وَإِنْ أَصَابَكَ شَـيْءٌ فَـلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِـّيْ فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَـذَا ، وَلَـكِنْ قُلْ: قَـدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ، فَإِنَّ لَوْ تَـفْـتَـحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ

Artinya: “Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, beliau berkata, Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa Jalla daripada mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu, tetapi katakanlah, ini telah ditakdirkan Allah, dan Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki, karena ucapan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan syaitan.’” (HR. Muslim).

Setelah memahami hadis ini, kita bisa mendapatkan pelajaran berharga yang harus kita amalkan. Setidaknya ada empat hal yang harus dimiliki orang yang yakin kepada Allah. Pertama, berbuat sesuatu, berusaha untuk ikhlas. Kedua, nikmat yang kita miliki kalau punya kebaikan akan jadi syukur. Ketiga, yakin kepada Allah harus memiliki sabar. Keempat, yakin kepada Allah dan harus selalu rida.

Hal ini bisa menjadi jawaban dalam hidup yang perlu kita ketahui. Jika ada yang bertolak belakang dengan keinginan kita, jangan kecil hati sehingga enggan dan terkesan abai dalam menjalankan agama ini.

Kita terlalu fokus kepada yang ditakuti dan masalah yang menimpa, tapi lupa ketika kebahagiaan dan hal yang kita sukai datang. Seolah-olah kebahagiaan yang diperoleh dari usaha kita sendiri. Padahal apa pun yang terjadi kepada kita di setiap waktu, hanya ada dalam kekuasan-Nya. Semua ciptaan Allah ada dalam kekuasaan-Nya, sehingga tidak ada satu pun mudharat yang akan menimpa kita kecuali dengan ijin Allah Ta’ala.

Semoga ini bisa menjadi bahan renungan kita. Pelajaran yang paling berharga adalah selalu mengingat akan kekurangan diri ini, sehingga selalu berbuat amal saleh. Aamin Ya Allah Humma Aamin. (Eko)

(Tausiyah dalam Kajian Online KH. Abdullah Gymnastiar bersama Formmit di Taiwan, Sabtu 10 Oktober 2020)