Tidak Ada Yang Tersembunyi Bagi Allah

Tidak ada yang tersembunyi apa pun di dunia ini, baik yang tersembunyi dibalik batu yang pejal atau keras, yang tersembunyi didasar laut sekali pun, maupun yang tersembunyi di langit dan di bumi. Tidak ada yang tersembunyi bagi Allah dimana pun dan kapan pun, dan setiap perbuatan pasti ada balasannya meski sekecil apapun. Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an yang berbunyi:

يٰبُنَيَّ اِنَّهَآ اِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِيْ صَخْرَةٍ اَوْ فِى السَّمٰوٰتِ اَوْ فِى الْاَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللّٰهُ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَطِيْفٌ خَبِيْرٌ

(Lukman berkata), ”Wahai anakku! Sungguh, jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya (balasan). Sesungguhnya Allah Mahahalus, Mahateliti. (QS. Lukman: 16)

Surat Lukman ayat 16 menegaskan bahwa Allah Ta’ala akan mendatangkan setiap perbuatan yang telah dilakukan manusia pada hari kiamat kelak dan akan memberi balasan atasnya. Jika amal perbuatan itu baik, maka balasannya pun baik, dan jika amal perbuatan itu buruk, maka balasannya pun buruk.

Kalau kita melakukan perbuatan salah atau dosa, kemudian semua orang tidak tahu dan dunia semua isinya juga tidak tahu, maka tidak ada masalah. Yang pasti Allah tahu dan akan dicatat sebagai suatu amal perbuatan buruk yang akan diberi balasannya. Mungkin kita tidak akan memposting kesalahan kita di media sosial, sehingga kita kelihatan seperti orang yang baik. Padahal dihadapan Allah semuanya akan tampak.

Kemudian banyak atau sedikitnya follower kita di media sosial, tetap saja hanya Allah yang menilai perbuatan kita bukan orang lain. Kalaupun ada orang yang menilai pasti hanya angin berlalu, tidak akan berdampak apa-apa.

Kemudian perlu kita ingat, bahwa orang lain tidak mengetahui kesalahan atau aib kita, bukan karena kita pintar menutupinya, tetapi karena Allah yang menutupi aib kita. kalau Allah menghendaki membuka semua kesalahan dan dosa- dosa kita, maka tidak ada yang bisa menghalangi dan menutupinya.

Oleh karena itu, perlu dalam diri kita menanamkan bahwa Allah maha melihat, maha teliti, maha mengawasi, maha dekat, dan maha menyaksikan apa yang kita lakukan, sebagai pengingat dan pengawas, bahwa kita selalu berada dalam pantauan Allah Ta’ala. Wallahu a’lam bishowab.

(KH. Abdullah Gymnastiar)

_______________________

daaruttauhiid.org