Tingkatkan Kualitas DT, Aa Gym Sosialisasikan Program 5MU

Kembali dari Swiss, KH. Abdullah Gymnastar (Aa Gym) menceritakan hikmah perjalanannya kepada Santri Karya (karyawan) Daarut Tauhiid (DT). Aa Gym juga menyampaikan banyak masukan terkait perkembangan DT, dengan mencanangkan Program 5Mu (Mutu, Murah, Mudah, Mutahir, dan Multi manfaat).

“Swis selalu mengedepankan kualitas, siap-siap DT menjajaki perubahan, namanya 5MU. Ini memang pernah diperkenalkan, tapi mulai sekarang akan kembali dijalankan, dan Santri Karya semua harus siap dengan sesuatu yang berkualitas,” katanya, saat mengisi tausiah khusus Santri Karya, di Masjid DT Kota Bandung, Jumat, (21/6).

Program ini, kata Aa Gym, akan menyetuh semua divisi yang ada di DT. Misal, kualitas pendidikan dari sisi SDM harus memiliki mental dan karakter daya saing. Menurutnya, permulaan dari karakter akan mengantarkan mimpi tersebut.

“Islam selalu mengajarkan kualitas, hendaknya kita senantiasa membuat yang berkualitas. Siap-siap di Daarut Tauhiid akan memasuki fase mengutamakan kualitas di semua unit. Jika kita berhasil dalam membangun kualitas diri untuk jadi yang terbaik, insyaAllah kita akan menjadi garda terdepan dalam perubahan,” jelasnya.

Aa Gym juga menyampaikan, program-program yang ada, dan sudah dicanangkan di DT akan di revitalisasi kembali untuk dikolaborasikan dengan 5MU. Aa Gym menginginkan, dengan adanya program baru tersebut, seluruh Santri Karya memiliki akhlak yang baik, dan kematangan dalam beribadah, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.

“Kalau Kualitas diri sudah bisa dirawat dan terjaga, otomatis akan mengedepankan kualitas dalam bentuk apa pun. Kualitas dan kemuliaan manusia ditentukan oleh pikiran, ucapan, dan tindakannya. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan berpikir tentang sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat. Bertutur dengan penuh kesantunan, terjaga lisan, dan jauh dari melukai perasaan. Bertindak memuliakan dirinya, bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungannya. Kualitas diri juga ditentukan oleh kesungguhan dan tidak menyepelekan sesuatu. Boleh jadi, urusan itu kecil bagi kita, tapi besar bagi orang lain,” jelasnya. (Elga)