Tips Melembutkan Hati

Hadirin rekan-rekan sekalian..

Kalau kita tahajud, maka jangan jadikan waktu tahajud itu hanya untuk sholat saja. Tetapi gunakan juga waktu tahajud untuk berdzikir dan bertafakur kepada Allah Ta’ala. Jika kita melakukan tafakur kepada Allah dengan benar, maka itu akan membuat kita menangis atau banjir air mata. Hal tersebut juga akan membuat hati kita lembut. Selain itu juga agar senantiasa mengingat kebaikan-kebaikan Allah yang telah diberikan kepada diri kita.

Misalkan kebaikan Allah yang diberikan kepada kita adalah masih diberikan kesempatan untuk sholat, diberi hidayah, diberi kesempatan berbuat baik kepada orang lain, bisa istirahat dengan nyenyak, yang sebagian besar orang yang tidak bisa melakukannya. Belum lagi bagaimana Allah menutupi kesalahan dan aib kita, dimana orang tidak mengetahuinya. Jika kita mau mengingat semua kebaikan Allah dan bagaimana Ia mengasihi kita, sungguh yang ada hanya rasa syukur, yang membuat mengalirnya air mata dari mata kita.

Selanjutnya adalah mengingat orang-orang yang pernah berbuat baik kepada kita. Misalkan seperti orang tua, seorang ibu yang begitu luar biasa perjuangan dan pengorbanannya untuk anak-anaknya, mulai dari mengandung, melahirkan, dan menyusui. Kemudian kita juga perlu mengingat orang-orang yang pernah berjuang untuk kita, seperti seorang guru yang selalu mengajarkan dan mendo’akan kita, atau sahabat yang banyak membantu dan mengingatkan kita pada hal-hal yang baik.

Ketiga hal tersebut akan membantu seseorang dalam melembutkan hatinya, semoga kita senantiasa melakukan tafakur kepada Allah Ta’ala, mengingat kebaikan-kebaikan Allah yang telah diberikan kepada diri kita, dan mengingat orang-orang yang pernah berbuat baik kepada kita. Semoga kita senantiasa melakukan hal tersebut, yang semakin melembutkan hati seseorang, karena penting bagi seseorang untuk berlembut hati, sebagaiman Firman Allah Ta’ala:

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ

“Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.” (QS. Ali Imran : 159)

Allah juga menjelaskan bahwa Nabi adalah orang yang penyayang dan memiliki rasa belas kasih terhadap orang-orang yang beriman. Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, yang berat memikirkan penderitaanmu, sangat menginginkan kamu (beriman dan selamat), amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu’min” (QS. At-Taubah : 128). Wallahu a’lam bishowab.

(KH. Abdullah Gymnastiar)

 

Bagi Jama’ah sekalian yang tertarik untuk berkontribusi terhadap syiar dakwah dan wakaf untuk pembangunan sarana ibadah & belajar santri, bisa menyalurkannya melalui rekening beikut:

Bank Syariah Indonesia (BSI) 9255.373.000 an Yayasan Daarut Tauhiid