You Are What You Eat

Tubuh adalah amanah dari Allah SWT, yang harus kita jaga, dan akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Apakah kita sudah menjaga kesehatan tubuh secara maksimal? Apakah tubuh ini lebih banyak digunakan untuk beramal baik, atau justru sebaliknya?

Sekitar 1400 tahun lalu, Rasulullah Muhammad saw sudah memberikan teladan pola hidup sehat. Terbukti selama beliau hidup 63 tahun lamanya, beliau jarang sekali sakit. Bahkan, di usia 60-an itu pun beliau masih kuat berperang dengan menunggang kuda, menggunakan baju besi, memanah, dan membawa pedang yang beratnya sekian kilogram. Ini menunjukkan, betapa kuat sekali kondisi fisik beliau di usia yang tak lagi muda, Masha Allah!

Sebagai umatnya, tentu kita harus menjadikan beliau sebagai satu-satunya manusia yang dijadikan teladan sepanjang hayat, khususnya dalam menjaga kesehatan tubuh. Mulai dari mengikuti pola makannya, pola istirahatnya, dan kegiatan keseharian lainnya.

Menjaga Kesehatan Usus

Usus adalah organ yang sangat vital bagi kesehatan seluruh tubuh. Usus terbagi menjadi usus besar dan kecil. Usus adalah organ pencernaan yang panjang seperti saluran, dan tersambung dari mulut sampai ke anus. Usus sama dengan organ pencernaan yang mekanismenya mirip kulit, karena ia dapat mengendur dan mengencang di dalam tubuh layaknya kulit. Singkatnya, meski tidak dapat dilihat dengan mata, sebenarnya usus tak berbeda dengan kulit.

Jika kita suka mengonsumi makanan-makanan yang susah dicerna, dinding usus akan penuh dengan sampah, dan membentuk kotoran di dalam usus. Kotoran yang yang tertumpuk di dalam usus akan mengalami pebusukan, dan menghasilkan gas yang merugikan. Apabila kita makan makanan tidak sehat, sama saja kita menumpuk sampah basah di dalam perut.

Usus yang kotor tidak hanya memengaruhi kondisi dalam tubuh. Aliran darah juga akan menjadi kotor, sel juga akan menjadi kotor. Lalu, yang terakhir, akan membuat kulit menjadi kusam, dan mengalami penuaan. Mengapa? Karena kulit dan usus bagaikan cermin. Jika usus tidak sehat, kulit pun akan menjadi kusam. Jika usus sehat, kulit dan tubuh menjadi sehat, serta awet muda.

Usus yang Kendur Penyebab Perut Buncit

Pola makan yang buruk, dan mengonsumsi makanan yang kurang sehat, akan mengakibatkan berbagai macam penyakit, dimulai dari perut yang buncit. Mengapa bisa demikian? Jika digambarkan, usus merupakan sebuah pipa yang menghubungkan antara saluran kemih dan anus. Nah, jika pipa tersebut melemah dan kendur, organ tubuh bagian bawah juga akan ikut mengendur. Sebagai contoh, pengenduran yang terjadi pada saluran anus akan menyebabkan terjadinya hemorroids (sakit wasir), dan penyakit anal prolapse (penyakit yang terjadi karena usus besar turun sampai ke anus karena pelemahan otot). Jika kondisi menjadi kronis, organ usus dan lambung akan turun, dan menyebabkan perut menjadi buncit.

Jika kondisi tersebut berlanjut, tulang pelvis akan terkekuk sehingga tulang belakang juga akan terkekuk, dan membuat postur tubuh menjadi buruk. Selanjutnya, saluran kemih yang mengalami pengenduran akan mengakibatkan timbulnya penyakit sering buang air kecil. Meskipun biasanya penyakit tersebut terjadi pada orang lanjut usia, namun saat ini banyak juga anak muda yang terserang penyakit ini, karena mereka mengabaikan kesehatan usus, dengan mengonsumsi makanan yang kurang sehat.

Memperbaiki Pola Makan

Ada istilah yang menyebutkan bahwa kecantikan alami berasal dari dalam. Kecantikan tersebut adalah kesehatan usus. Ada keterkaitan antara usus dengan pikiran dan perasaan, serta hal-hal yang menyangkut hal psikis lainnya. Apabila usus dalam kondisi yang sehat, hati pun menjadi bersih, sehingga perasaan juga menjadi lebih tenang.

Jika ingin tampil cantik dengan tubuh yang sehat, hal yang dapat dilakukan ialah mengambil manfaat dari nutrisi makanan, dan melakukan detoksifikasi usus. Hal ini juga sesuai dengan Firman Allah SWT dalam al-Quran. “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thayib) dari apa yang telah direzekikan kepadamu, dan bertaqwalah kepada Allah, yang kamu beriman kepada-Nya,” (QS. Al-Maidah [5] : 88).

Lalu, langkah apa saja yang dapat dilakukan untuk memperbaiki pola makan? Pertama, biasakan makan buah-buahan pada pagi hari. Banyak di antara kita yang sibuk mempersiapkan berangkat kerja, sehingga hanya makan roti dan minum kopi. Padahal, makanan yang baik dikonsumsi saat sarapan ialah buah-buahan, khsususnya buah pisang dan apel.

Kedua, biasakan makan salad mentah sebelum makan. Ketiga, makan makanan bertekstur lengket penghasil enzim saat makan malam, (seperti ubi-ubian). Keempat, kurangi mengonsumsi makanan pedas, cepat saji, dan makanan kemasan. Kelima, perbanyak makan sayur-sayuran dan ikan, serta mengurangi makan daging.

Mungkin, banyak orang yang berpikir bahwa daging merupakan sumber protein yang baik. Padahal, daging hanya membebani proses pencernaan bagi usus. Bukan tidak boleh mengonsumsi daging, hanya saja porsinya yang dikurangi, lalu perbanyak makan ikan. Meskipun sama-sama tergolong protein hewani, tapi orang yang mengonsumsi ikan, lebih jarang terkena radang usus.

You are what you eat. Maka, jika ingin hidup sehat, kuat, dan lebih banyak bermanfaat, mulailah berusaha semaksimal mungkin untuk makan-makanan yang sehat. Niatkan hidup sehat agar dicintai Allah. Sebagaimana Sabda Rasulullah saw, “Mukmin yang kuat lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah. Walaupun pada keduanya terdapat kebaikan,” (HR. Muslim). (Cristi Az-Zahra)