Kajian Virtual Pesantren Daarut Tauhiid dan BEM Kousa II Korea Selatan

Pada Ahad (25/4) Pesantren Daarut Tauhiid bekerjasama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kousa II Korea Selatan sukses menggelar kegiatan kajian secara virtual. Kajian ini diikuti oleh mahasiswa dan tenaga kerja Indonesia yang berada di Korea Selatan. 

Kajian Virtual kali ini mengusung tema “Menuju Indonesia Emas 2045: dengan Mempersiapkan Generasi Keluarga Islami yang Sakinah Mawadah Warahmah”. Pemateri pada kajian ini adalah Ustaz Suherman Ar-Rozi dari Pesantren Daarut Tauhiid. 

Pada kesempatan ini hadir pula Ketua Komunitas Muslim Indonesia (KMI) Korea Selatan, Heryanto, yang sekaligus memberikan sambutan. Heryanto mengapresiasi acara kajian yang diselenggarakan oleh Pesantren Daarut Tauhiid dan BEM Kousa II tersebut.

“Kegiatan ini adalah salah satu bentuk kreatifitas dari teman-teman di Universitas Korea di bawah naungan PERPIKA (Persatuan Mahasiswa Indonesia di Korea Selatan). Hal ini juga merupakan wujud dari kreatifitas teman-teman di Badan Eksekutif Mahasiswa yang bertepatan dengan Ramadhan, pastilah kita harus bisa menyambutnya dengan baik bahwasanya ini adalah sebuah bentuk pembekalan spiritual,” sebut Heryanto.

Heryanto menambahkan, “Meskipun di tengah kesibukan bekerja, mudah-mudahan apa-apa yang dijalankan oleh teman-teman semua di sini mendapatkan jalan yang dimudahkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Karena salah satu Sabda Rasulullah yaitu, “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.

Selanjutnya dalam pemaparan materi, Ustaz Suherman memotivasi kepada para peserta kajian untuk bisa membentuk keluarga yang kuat, karena dengan keluarga yang kuat akan mencerminkan suatu bangsa yang hebat.

“Keluarga kuat, bangsa hebat. Keluarga merupakan cerminan dari suatu bangsa. Jika keluarga bermasalah, maka akan mencerminkan bangsa yang bermasalah.  Jika keluarga bahagia, maka akan menjadi sumber keberkahan bagi lingkungan, bangsa dan negara.” pesan Ustaz Suherman

Selain itu, Ustaz Suherman pun menambahkan bahwa pernikahan pun harus memiliki tujuan. Setidaknya ada tujuh tujuan pernikahan dalam islam yang disebutkan oleh pemateri.

“Tujuan pernikahan dalam Islam: menjalankan perintah Allah, menyempurnakan separuh agama, melaksanakan sunnah Rasul, meningkatkan ibadah kepada Allah, membentengi diri dan menundukkan pandangan, mendapatkan ketenangan hati dan memiliki keturunan yang shalih.” terang Ustaz. (Adam)