Muharram 1442 H: Introspeksi Diri Kala Pandemi

Momen Muharram bukan sekadar peringatan pergantian tahun pada kalender islam. Melainkan menjadi sarana mengenang perjuangan Rasulullah dan para sahabat. Hijrah dari mekkah ke Yastrib (Madinah) menjadi titik awal penyebaran Islam ke seluruh Dunia. Sehingga islam sampailah kepada kita.

Ketua Yayasan Daarut Tauhiid (DT), Gatot Kunta Kumara S.T, M.M menyampaikan, peringatan Muharram 1442 Hijriah sebagai sarana tafakur tentang sejarah Islam dalam periode hijrah pada saat itu.

“Bulan muharram salah satu bulan spesial dari empat bulan yang khusus dalam kalender islam. Perjuangan para pendahulu islam untuk mengetahui kebenaran serta maha kasih yang kita rasakan saat ini, ada pengorbanan yang luar biasa,” ungkap Pak Gatot, Rabu (19/8).

Muharram juga menjadi pengingat, betapa banyak waktu terbuang untuk gunakan hal yang sia-sia. Acuh dan sifat sembrono pada diri seorang muslim, menjadi kekhawatiran Pak Gatot. Banyaknya waktu terbuang serta tidak produktif, menjadi hal yang biasa untuk sebagian muslim saat ini.

Kata mutiara dari sahabat Nabi, Ali bin Abi Thalib RH terkait Waktu adalah pedang. Lalu ungkapan, hari ini lebih baik dari hari kemarin harusnya sebagai bahan renungan. Dua quote (kata bijak) ini, cukup untuk kita sebagai bahan introspeksi diri. Banyak hal yang kita lakukan yang tidak produktif.  Seharusnya kita senantiasa menjaga lalu beraktifitas baik dan mengundang amal sholeh.

“Modal terbesar kita adalah waktu. Waktu merupakan pemberian besar Alloh Subhanahu Wa Ta’ala kepada kita. Jangan sampai waktu menghukumi kita,” ujar pak gatot.

Pak gatot juga meminta, kondisi pendemi saat ini untuk melakukan amal sholeh dan produktif. Sehingga bermanfaat kepada ummat dan menjadi bekal yang dibawa ke akhirat.

“Bertekad mengisi waktu dengan amal baik, aktivitas unggul dan menjadi amal sholeh. Jika kita menggunakan waktu dengan hal yang mulia, akan menjadi makhluk yang mulia. Tapi sebaliknya, bila mengunakan waktu dengan durjana dan maksiat, maka kita menjadi makhluk durjana dan sesat, naudzubillaah”, ujarnya.

Pak Gatot juga berpesan, di kala pandemi ini senantiasa berdoa dan mencari ridho Alloh Subhanahu Wa Ta’ala di saat Muharram 1442 H.

“Mari kita jadikan, 1 Muharram 1442 Hijriah sebagai momentum yang sangat penting untuk kita di tengah Pandemi Covid 19. Semoga Alloh Subhanahu Wa Ta’ala mengaruniakan kepada kita kemudahan, kelapangan dan keberkahan dalam segala urusan kepada kita, insya Alloh. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin”, pungkasnya. (Eb21.Red.YysDT)